Kehadiran Perpustakaan Daerah sudah lama dinanti masyarakat Bumiayu. Sayang, proses pembangunan gedungnya tidak selancar seperti yang diharapkan. Sudah dua tahun lebih sejak peletakan batu pertama tahun 2009, hingga kini baru selesai 80% . Bagian depan gedung sudah terlihat rapi, namun dibagian lain masih terlihat memprihatinkan. Namun, yang cukup melegakan,ratusan buku terlihat sudah siap menghuni perpustakaan. Bahkan ada diantara puluhan buku yang sudah terjejer rapi di rak-rak buku.
Dari beberapa orang yang penulis temui di lokasi gedung Perpustakaan Daerah mengatakan, gedung perpustakaan rencananya akan diresmikan pada tanggal 9 Februari yang lalu oleh pejabat PEMDA yang terkait. Namun entah karena apa, hingga penulis datang ke lokasi, belum ada kejelasan kapan Perpustakaan Daerah akan diresmikan. Sehingga secepatnya bisa difungsikan untuk masyarakat Bumiayu yang telah sekian lama menanti kehadiran sebuah Perpustakaan.
Gedung Perpustakaan Daerah tersebut menempati lokasi yang sangat strategis dan mudah diakses oleh siapa dan dari mana saja. Terletak tepat di jantung kota Bumiayu, sebelah timur gedung eks-kawedanan Bumiayu, yang sekarang dialihfungsikan sebagai gedung pertemuan. Tidak jauh dari lokasi, berdiri dua sekolah Taman Kanak-Kanak dan gedung perkantoran milik pemerintah yakni Puskesmas Bumiayu, Kantor tempat pembayaran tarif listrik untuk wilayah Bumiayu dan sekitarnya. Bagaimanapun juga sebuah Perpustakaan Daerah akan menjadi masalah , bila lokasi perpustaakaan sulit dijangkau oleh masyarakat. Apalagi bila tidak didukung kelancaran akses menuju kesana.
Kehadiran Perpustakaan Daerah di Bumiayu tersebut, sangat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada umumnya, dan masyarakat pelajar pada khususnya. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban masyarakat Bumiayu untuk ikut serta berperan aktif nantinya dalam mengelola keberadaan Perpustakaan Daerah. Sehingga keberadaannya mampu meningkatkan minat baca masyarakat terutama untuk kalangan remaja, anak-anak, pelajar, dan juga guru. Pada akhirnya dapat menunjukkan eksistensi masyarakat Bumiayu di mata daerah lainnya.
Pada dasarnya fungsi perpustakaan itu sendiri tidak hanya sebagai tempat peminjaman buku semata tetapi juga berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan masyarakat. Tentunya rekreasi yang dimaksud di sini dapat diartikan sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk mencari ilmu.
Tujuan didirikan perpustakaan seperti yang terdapat dalam pasal 4 BAB I Undang Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, tujuan utama perpustakaan yaitu dapat memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu peran pemerintah daerah sebagai fasilitator berdirinya Perpustakaan Daerah harus benar-benar dapat memberikan dukungan bagi keberadaan Perpustakaan Daerah ini, seperti yang tercantum dalam pasal 8 Bab. I (UU No.43 /2007) yaitu, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban: menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah, menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing, menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat, menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan, memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah.
Pemerintah daerah diharapkan bisa merangkul para penggerak literasi yang ada di masyarakat. Ide kreatif mereka bisa tersalurkan untuk membantu pengembangan Perpustakaan Daerah. Keengganan masyarakat berkunjung ke perpustakaan sering berawal dari koleksi buku yang tidak lengkap, buku-buku yang tidak menarik dan layanan yang “itu-itu saja”. Jika ada terobosan baru, tentu masyarakat akan menyambut gembira.
Misalnya pihak pengelola Perpustakaan Daerah selalu mengupdate judul-judul buku yang tersedia. Dan selalu menambah jumlah koleksi bukunya. Dan yang lebih penting lagi, di jaman era globalisasi sekarang ini, di mana internet melanda banyak tempat di Indonesia, sehingga internet sudah bukan hal aneh lagi untuk mereka, maka keberadaan perpustakan berbasis internet sudah merupakan keharusan. Ya, sangat urgen menyediakan fasilitas internet gratis untuk anggotanya itu sendiri. Dengan fasilitas tersebut diharapkan bisa menjadi magnet tersendiri, terutama kalangan remaja dan anak-anak usia sekolah, tertarik berkunjung ke perpustakaan. Meskipun tujuan awal hanya nge-net, lantaran tiap hari lihat buku, dan menyaksikan banyak orang asyik membaca buku, mereka akhirnya akan ikut-ikutan pula membaca. Dan pada akhirnya menjadi pengunjung setia Perpustakaan.
Anita Triana, SE. Alumnus UGM; Ibu Rumah Tangga; Menetap di Bumiayu
0 komentar:
Posting Komentar