Rabu, 06 April 2011

Antara Sukses dan Bahagia

Siapa yang tidak ingin bahagia? Siapa yang tidak ingin sukses?
Apa sih yang kita cari dalam hidup ini? Serempak kita akan menjawab “kebahagiaan”. Lantas, berbagai carapun kita tempuh demi mendapatkan kebahagiaan itu. Tapi kenyataannya, masih banyak diantara kita yang tidak menemukan kebahagiaan. Mengapa bisa demikian? Apakah ada sesuatu yang salah sehingga kebahagiaan tidak kunjung kita rasakan?

Apakah hati kita akan bahagia kalau kita telah menjadi orang sukses ataukah sebaliknya, kebahagiaan akan membawa kita kepada kesuksesan? Selama ini banyak dari kita yang memahami bahwa yang bisa bikin kita bahagia adalah sesuatu yang enak, bagus dan menyenangkan. Misal kita memiliki wajah cantik, tubuh ideal, otak encer, terkenal, dan mempunya kantong ajaibnya Dora Emon pasti kita bahagia. Benarkah ?

Apakah setiap orang yang telah berhasil; para penulis terkenal, selebritis ngetop, pengusaha yang kaya raya, yang sukses dalam karir pasti mereka bahagia? Benarkah sukses membawa kepada kebahagiaan? Tapi kenapa banyak dari mereka yang mengakhiri hidup dengan kematian yang tragis? Ambil contoh Marilyn Monroe, ia nampak kelihatan sempurna, cantik, ngetop, kaya raya dan terkenal. Namun ternyata ada satu hal yang membuatnya tidak bahagia sehingga ia merasa perlu mengakhiri hidup dengan bunuh diri? Jadi apa itu sukses? Apa itu bahagia? Sukses dan bahagia ibarat telur dan anak ayam.Masing-masing orang mempunyai pemahaman sendiri-sendiri. Sukses dulu kemudian kita bahagia ataukah sebaliknya? Atau mungkin juga sukses dan bahagia itu merupakan dua hal yang bertentangan?

Ya, kebanyakan orang berpikir, “Saya akan bahagia kalau saya sukses.”Padahal fakta yang sebenarnya terjadi adalah, “Kita akan Sukses kalau kita bahagia!”
Kita umpamakan "Ibu" adalah kebahagiaan, anak adalah kesuksesan. Ibu yang bahagia akan terpancar pada anak-anaknya yang juga bahagia. jadi bukan sebaliknya! Makanya, bila sebelum sukses kita tidak bahagia, maka percayalah… ketika kesuksesan telah kita raih (entah itu harta berlimpah, menikah, punya anak, jabatan tinggi, terkenal, pendidikan tinggi, dkk) kita tetap tidak akan bahagia.

Bahagia sesungguhnya ada tanpa syarat apa pun. Kita bisa bahagia saat ini, di sini, tanpa perubahan apa pun. Satu-satunya yang diperlukan untuk berubah adalah kadar keikhlasan alias penerimaan dalam hati kita. Sepanjang hati kita dipenuhi rasa syukus atas segala yang telah Tuhan berikan kepada kita, maka kita akan bahagia.

Perlu dicermati bahwa sukses dan bahagia sesungguhnya dua hal yang berbeda. Untuk sukses, kita harus pandai-pandai memilih tindakan. Namun untuk meraih kebahagaiaan, memilih tindakan saja tidak cukup. Kita juga harus mampu mengelola pikiran. Jadi untuk bahagia kita tidak membutuhkan apa-apa. Hanya butuh kita sendiri. Ya, untuk memilih pikiran-pikiran yang positif sehingga kita senantiasa diliputi kebahagiaan.

Dan apabila kita telah mampu melebarkan sayap kebahagiaan bukan hanya kepada kita sendiri tapi mampu dirasakan juga oleh orang lain, maka kita telah menjadi orang yang sukses.. Artinya siapapun diri kita sekarang, pelajar, mahasiswa, guru, ibu rumah tangga biasa, bisa menjadi orang yang sukses manakala kita mampu menebar kebahagiaan kepada orang lain yang ada disekitar kita. Dan semakin kita bisa memperluas area kebahagiaan semakin sukseslah kita

0 komentar:

Posting Komentar